Halaman

Selasa, 25 November 2014

manajemen siswa dalam sekolah



MAKALAH
MANAJEMEN SISWA DALAM SEKOLAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah  Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Tina Rahmawati, M.Pd.


Disusun Oleh :
1.     Eni Kurniawati                        (11205244038)
2.     Arifatul Anisa                         (11205244042)
3.    Taufik Ardyatama                    (11205244052)
4.     Ilman Maulana S.                    (11205244055)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JAWA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan  yang berjudul “Manajemen Siswa dalam Sekolah“.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tidak semata-mata hasil kerja penulis sendiri, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
  1. Tina Rahmawati, M. Pd., selaku pengampu Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
  2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorangan selama pembuatan makalah ini.
  3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual.
Semoga segala amal baik dari pihak yang telah membantu penulis dapat diterima oleh Alloh S.W.T, dan harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya
Dan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran akan selalu penulis terima dengan senang hati demi perbaikan dan kesempatan dalam penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
                                                                       

Yogyakarta, Maret 2013



                                                                                                             Penulis,




Daftar Isi

Halaman Judul ...............................................................................................................       1
Kata Pengantar ..............................................................................................................      2
Daftar Isi ........................................................................................................................       3
BAB I              PENDAHULUAN..................................................................................        4
A.    Latar Belakang ..............................................................................................       4
B.    Rumusan Masalah .........................................................................................       4
BAB II            PEMBAHASAN ...................................................................................        5
A.    Pengertian Manajemen Siswa .......................................................................       5
B.    Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Lingkungan Sekolah ............................        5
C.    Pembinaan Peserta Didik ..............................................................................       7
D.    Pengorganisasian Peserta Didik ....................................................................       8
E.     Pengendalian Peserta Didik ..........................................................................       8
F.     Penentuan hasil proses pembelajaran ............................................................       9
BAB II            PENUTUP .............................................................................................        11
A.    Kesimpulan ..................................................................................................        11
B.    Saran ............................................................................................................        11

  

BAB I
Pendahuluan
A.      Latar Belakang
Menurut Suharsimi Arikunto (1986:12) siswa merupakan siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Menurut UU Sisdiknas bahwa siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Jadi dapat diartikan bahwa peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non-akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbningan dan pembinaan disiplin.
Karena keanekaragaman potensi yang dimiliki oleh peserta didik, maka diperlukan strategi tertentu dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, diperlukan disiplin ilmu manajemen peserta didik, baik yang berlingkup luas maupun sempit. Namun, dalam makalah ini akan dipaparkan kegiatan manajemen peserta didik yang berlingkup sempit, yaitu pada tingkat sekolah. Kegiatan manajemen tersebut diantaranya perencanaan terhadap peserta didik, pembinaan peserta didik, pengorganisasian peserta didik, pengendalian pesertra didik, dan evaluasi.
B.      Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud manajemen siswa?
2.   Bagaimana mengelola kesiapan siswa  dalam lingkungan sekolah?
3.   Bagaimana mengorganisasikan peserta didik yang memiliki potensi beraneka ragam?
4.   Bagaimana mengendalikan peserta didik agar dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya?
5.   Bagaimana menentukan hasil dari proses pemlajaran

BAB II
Pembahasan

A.      Pengertian Manajemen Siswa
Menurut Drs. Winarno, manajemen yaitu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, dan melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Sedangkan siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan (Dwi siswoyo, dkk, 2007:87).
Manajemen siswa adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan pelayanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, dan layanan individual. Sedangkan pengertian lain manajemen siswa adalah kegiatan pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa tersebut lulus dari sekolah disebabkan karena tamat atau sebab lain (Arikunto, dkk, 2008:57).
B.      Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Lingkungan Sekolah
Dalam pengelolaan kesiapan siswa, perlu perencanaan yang matang diantaranya yang menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Perencanaan peserta didik langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan serta proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa yang dibutuhkan. Dalam hal tersebut perencanaan meliputi kegiatan:
1.   Analisis kebutuhan peserta didik
Yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan yang meliputi:
a.   Perencanaan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan mempertimbangkan daya tampung kelas/jumlah kelas yang tersedia, serta mempertimbangkan rasio murid dan guru. Perbandingan rasio murid dan guru adalah 1:30.
b.   Penyusunan program kegiatan kesiswaan seperti visi dan misi sekolah, sarana dan prasarana yang ada, minat dan bakat siswa, anggaran yang tersedia, dan tenaga kependidikan yang tersedia.
2.   Rekruitmen peserta didik
Yaitu proses pencarian, menentukan peserta didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan. Langkah-langkah dalam kegiatan ini seperti:
a.   Membentuk panitia penerimaan peserta didik baru.
b.   Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik bari yang dilakukan secara terbuka. Isi pengumuman meliputi gambaran singkat lembaga, persyaratan pendaftaran siswa baru, cara pendaftaran, waktu pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu dan tempat seleksi, dan pengumuman hasil seleksi.
3.   Seleksi peserta didik
Yaitu kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Cara-cara seleksi meliputi:
a.       Melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotes, tes jasmani, tes kesehatan, tes
akademik atau tes keterampilan.
b.       Melalui penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada prestasi
yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian.
c.       Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.
4.   Orientasi
Merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. Tujuan orientasi adalah agar siswa mengerti dan mentaati peraturan yang berlaku di sekolah, peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah, dan siap menghadapi lingkungan baru secara fisik, mental, dan emosional.
5.   Penempatan peserta didik (pembagian kelas)
Yaitu pengelompokan peserta didik yang dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan peserta didik bisa dilakukan berdasarkan kesamaan yang ada pada peserta didik yaitu jenis kelamin dan umur. Selain itu, pengelompokan juga berdasarkan perbedaan yang ada pada individu peserta didik seperti minat, bakat, dan kemampuan.
6.   Pencatatan dan pelaporan
Tujuan pencatatan tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta didik di sebuah lembaga. Pencatatan untuk mendukung data mengenai siswa adalah:
a.   Buku induk siswa, berisi catatan tentang peserta didik yang masuk di sekolah tersebut, pencatatan disertai NIS (Nomor Induk Siswa).
b.   Buku klapper, pencatatannya diambil dari buku induk dan penulisannya diurutkan berdasarkan abjad.
c.   Daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada kegiatan sekolah.
d.   Daftar catatan pribadi peserta didik, berisi data setiap peserta didik beserta iwayat keluarga, pendidikan, dan data psikologis.



C.      Pembinaan Peserta Didik
Langkah kedua dalam manajemen peserta didik adalah dengan cara pembinaan terhadap peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik. Layanan-layanan yang dibutuhkan peserta didik di sekolah meliputi :
1.     Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan drirnya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Fungsi bimbingan disini adalah membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah lanjutnya, memilih program, lapangan pekerjaan sesuai bakat, minat, dan kemampuan. Selain itu bimbingan dan konseling juga membantu guru dalam menyesuaikan program pengajaran yang disesuaikan dengan bakat minat siswa, serta membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan bakat dan minat siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal.
2.     Layanan Perpustakaan
Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Keberadaan perpustakaan sangatlah penting karena perpustakaan juag dipandang sebagai kunci dalam pembelajaran siswa di sekolah. Bagi siswa perpustakaan bisa menjadi penyedia bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawala pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, membantu siswa dalam mengadakan penelitian, memperdalam pengetahuannya berkaitan dengan subjek yang diminati, serta meningkatkan minat baca siswa dengan adanya bimbingan membaca, dan sebagainya.
3.     Layanan Transportasi
Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar, biasanya layanan transport diperlukan bagi peserta didik di tingkat prasekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggara transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.
4.     Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanaya dibentuk dalam sebuah wadah yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sasaran utama UKS untik meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya. Program UKS adalah: (1) mencapai lingkungan hidup yang sehat; (2) pendidikan kesehatan; (3) pemeliharaan kesehatan di sekolah.


5.     Layanan Kantin
Kantin diperlukan di tiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi anak sehingga kesehatan anak terjamin selama di sekolah. Guru bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan pengelola kantin dalam menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Peranan lain dengan adanya kantin di dalam sekolah anak didik tidak berkeliaran mencari makanan dan tidak harus keluar dari lingkungan sekolah.
6.     Layanan Asrama
Bagi siswa layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka beristirahat. Biasanya yang mengadakan layanan asrama di tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi.
D.      Pengorganisasian Peserta Didik
Pengorganisasian Peserta Didik biasanya berbasis kelompok umur dan kelas. Pada masa lalu, pengorganisasian peserta didik masih bersifat diskriminatif, maksudnya masih terdapat kelas atau bidang keahlian yang hanya bisa dan boleh diikuti oleh laki-laki saja atau perempuan saja. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh, maka pengorganisasian peserta didik semakin beragam.
Namun pada pendidikan di luar sekolah atau non-formal, peserta didik diorganisasikan kedalam kelompok kelas, tidak ada klasifikasi umur. Kelompok kelas yang dimaksud pada program tertentu juga mengikuti pengorganisasian keahlian.
E.      Pengendalian Peserta Didik
Pengendalian dalam manajemen peserta didik bertujuan agar setiap peserta didik dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan mendapatkan perlakuan yang adil selama mengikuti pendidikan. Pengendalian peserta didik mencakup upaya-upaya manajemen berikut:
1.   Ketatausahaan yang didokumentasikan dalam bentuk data dasar peseerta didik (catatan dalam buku induk), catatan pelengkap (buku klapper), dan tata tertib selama mengikuti pendidikan.
2.   Bimbingan dan konseling, yang meliputi bimbingan pribadi, bimbingan belajar, dan bimbingan karir.
3.   Penilaian hasil belajar yang meliputi penilaian harian, penilaian blok, penilaian portofolio, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester,  UAS, dan UAN.
Menurut ilmu manajemen, pengendalian pertama disebut sebagai pengendalian pendahuluan (preliminary/feedforward control), pengendalian kedua disebut pengendalian bersamaan (concurrent control), dan pengendalian ketiga disebut pengendalian umpan balik (feedback control) (Gibson, Donelly & Ivancevich, 1995).

F.       Penentuan hasil proses pembelajaran
Hasil proses suatu pembelajaran, salah satunya ditentukan dengan evaluasi. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari evaluasi peserta didik adalah:
1.   Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2.   Memungkinkan pendidik atau guru menilai aktifitas atau pengalaman yang didapat.
3.   Menilai metode mengajar yang digunakan.
4.   Merangsang kegiatan peserta didik.
5.   Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik.
6.   Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan.
7.   Untuk memperbaiki mutu pembelajaran atau cara belajar dan metode mengajar.
Salah satu wujud dari evaluasi melalui penilaian.  Namun tidak semua penilaian didasarkan atas angka. Adapun beberapa fungsi penilaian itu sendiri diantaranya:
1.   Fungsi selektif, diantaranya bertujuan untuk memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, dapat naik kelas atu tingkat berikutnya, penerima beasiswa maupun kelulusan.
2.   Fungsi diagnostik, fungsi ini digunkan untuk mengetahui kelemahan peserta didik, sehingga lebih mudah untuk mencari cara mengatasinya.
3.   Fungsi penempatan, digunakan untuk melayani perbedaan kemempuan peserta didik dalam pengajaran secara berkelompok.
4.   Fungsi pengukur keberhasilan program, digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Dalam suatu evaluasi, ada dua macam alat yang digunakan, yaitu tes dan non tes. Dalam penggunaan alat evaluasi yang berupa tes, hendaknya guru membiasakan diri tidak hanya menggunakan tes objektif, tetapi diimbangi tes uraian. Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program. Tes sendiri mempunyai fungsi ganda, yaitu selain untuk mengukur keberhasilan peserta didik, juga untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Ditinjau dari segi kegunannya, ada 3 jenis tes, yaitu:
1.       Tes diagnostik, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik, sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kedudukan diagnosis adalah dalam menemukan letak kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan cara mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar.
2.       Tes formatif, tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Jenis penilaian ini berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
3.       Tes sumatif, tes ini dilaksanakan setelah berakhir pemberian sekelompok program atau pokok bahasan. Jenis penilaian ini berfungsi untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik.


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.     Peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.
2.     Manajemen siswa adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan pelayanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, dan layanan individual.
3.     Karena keanekaragaman potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan beberapa hal yang terkait dengan kesiapan siswa dalam lingkungan sekolah, pengendalian peserta didik agar selesai tepat waktu, serta penentuan proses hasil belajar, maka diperlukan strategi tertentu dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, diperlukan disiplin ilmu manajemen peserta didik, baik yang berlingkup luas maupun sempit. Dan manajemen peserta didik salah satu unsur yang bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur.
B.    Saran
Manajemen siswa adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan pelayanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, dan layanan individual. Sedangkan dalam pelaksanaan manajemen siswa di dalam sekolah, sebaiknya diperlukan perencanaan terlebih dahulu dari pihak sekolah dimulai dari penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, dan melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian.
Dalam pengelolaan kesiapan siswa, perlu perencanaan yang matang diantaranya yang menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Dan beberapa hal yang menyangkut dengan pembinaan, pengorganisasian serta pengendalian siswa. Serta untuk menghasilkan siswa didik yang berkompeten, diperlukan pendidik atau pengajar yang berkompeten pula. Pendidik yang mampu me-manage siswa dan peka terhadap kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan cara mengevaluasi dan penilaian


Daftar Pustaka
A.  L Hartani. 2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo
E. Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
M. Amirin, Sutiman, dkk. 2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serat Wulangreh Pupuh Gambuh

 Serat Wulangreh Pupuh Gambuh Piwulang ing Serat Wulangreh lan ngapresiasi Serat Wulangreh.             Piwulang ing Serat Wulangreh iku man...